aku bersyukur...
terlahir dari keluarga sederhana itu memotivasi aku lebih bertanggung jawab.
memiliki kakak yang tangguh siap melindungi,
memiliki pekerjaan yang tau ketika aku membutuhkan lebih dari kebutuhan.
memiliki saudara sepupu yg bisa di ajak share masalah pribadi
memiliki sahabat yang menjadi pengingat dalam kebaikan.
memiliki teman yang selalu memberikan keceriaan.
seberat apapun hidup jika terus bersyukur semua akan ringan.
aku pernah membenci dan kecewa pada sesuatu,
lalu aku berfikir hidup
itu terlalu singkat untuk saling mengasihi
jadi takan kuhabiskan untuk
membenci.
semoga aku bisa jadi pribadi yang lebih baik lagi.
Selasa, 22 Desember 2015
hari ini hari kelahiranku,
di mulai pagi pagi sudah ada yang sms ngucapin selamet hari lahir, pak achjaruddin, ia senior di tempat kerja udah kayak bapak sendiri. di susul oleh AXA MANDIRI, mungkin itu operatornya yang ngucapin atau sudah ada dalam sistem. sebagai nasabah dan investor aku terharu, ngak salah milih investasi di axa. trus dari medsos bbm, masengger dan wall facebook udah banyak yang nge posting ucapan birthday.. makasih all. semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan.
di hari lahirku tentu aku juga punya keinginan, di beri kemudahan di setiap urusan, di beri kesehatan, di beri rizki yang lebih, cepet di pertemukan dengan jodoh bukan pada fikirku tapi pada redhoNya. dan semoga orang tua selalu di beri kesehatan. semoga umurku berkah.
di mulai pagi pagi sudah ada yang sms ngucapin selamet hari lahir, pak achjaruddin, ia senior di tempat kerja udah kayak bapak sendiri. di susul oleh AXA MANDIRI, mungkin itu operatornya yang ngucapin atau sudah ada dalam sistem. sebagai nasabah dan investor aku terharu, ngak salah milih investasi di axa. trus dari medsos bbm, masengger dan wall facebook udah banyak yang nge posting ucapan birthday.. makasih all. semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan.
di hari lahirku tentu aku juga punya keinginan, di beri kemudahan di setiap urusan, di beri kesehatan, di beri rizki yang lebih, cepet di pertemukan dengan jodoh bukan pada fikirku tapi pada redhoNya. dan semoga orang tua selalu di beri kesehatan. semoga umurku berkah.
Jumat, 11 Desember 2015
Dia
kurasa aku menyukainya.
ia yang berubah menjadi sosok yang lebih baik dari dahulu pertama kali aku mengenalnya.
aku suka dia, suka cara dia bicara, suka cara dia menatap,
seolah terhanyut ke dalam matanya.
tapi sayang tatapannya bukan hanya untukku, tatapannya sendu kepada semua orang.
ia mengganggapku tak lebih dari seorang teman, dilema memang.
aku tak berani mendekat karna takut dia menjauh.
tak lebih menyakitkan saat kehilangan teman seperti dia.
seringkali kucari topik untuk bicara dengannya, karna ketika bicara dengannya itu tak lebih membahagiakan dari apapun, tapi sayang pembicaraanku tak selalu jadi perhatiannya.
dilema memang.
ia yang berubah menjadi sosok yang lebih baik dari dahulu pertama kali aku mengenalnya.
aku suka dia, suka cara dia bicara, suka cara dia menatap,
seolah terhanyut ke dalam matanya.
tapi sayang tatapannya bukan hanya untukku, tatapannya sendu kepada semua orang.
ia mengganggapku tak lebih dari seorang teman, dilema memang.
aku tak berani mendekat karna takut dia menjauh.
tak lebih menyakitkan saat kehilangan teman seperti dia.
seringkali kucari topik untuk bicara dengannya, karna ketika bicara dengannya itu tak lebih membahagiakan dari apapun, tapi sayang pembicaraanku tak selalu jadi perhatiannya.
dilema memang.
Jumat, 04 Desember 2015
Jumat, 27 November 2015
Hujan di Bulan November
untuk sebuah hati yang tak mampu bernyali
kemarau yang berganti penghujan
dan seseorang datang kemudian pergi,
bahkan yang tak sanggup disapa,
adalah mentari yang dirindu namun takut tersinar
mendekat tapi jauh, gerak geri yang entah arah.
ah sudahlah, cahanyanya bukan untuk dimiliki
kemarau yang berganti penghujan
dan seseorang datang kemudian pergi,
bahkan yang tak sanggup disapa,
adalah mentari yang dirindu namun takut tersinar
mendekat tapi jauh, gerak geri yang entah arah.
ah sudahlah, cahanyanya bukan untuk dimiliki
Jumat, 20 November 2015
kisahku
kutuliskan kisah demi kisah di sini bukan bertujuan mempublikasikan penderitaan atau kesusahan yang kulalui, namun mungkin ada beberapa kisahku yang bisa jadi pelajaran dan diambil hikmahnya, atau jadi motivasi untuk sebuah kehidupan.
aku terlahir
dari keluarga sederhana lebih tepatnya pas - pas an, keluargaku terdiri dari
aku, kakakku, bapakku dan ibuku.
beranjak usia 9 tahun kedua orang tuaku berpisah, usia di mana aku
sangat membutuhkan kasih sayang orang tua. aku dan kakakku di besarkan oleh
bapakku seorang, memang sesekali ibuku datang menjengukku ,bapakku yang
berjuang merawatku sendirian memikul peran seorang bapak dan sekaligus peran
seorang ibu, Bapakku pekerja buruh yang tak tetap, dia bekerja di sebuah pabrik
kayu namun jika bahan kayu habis tak jarang bapakku berangkat ke hutan untuk
mengambil kayu dengan jangka waktu yang cukup lama, selama bapakku berangkat
kebutuhan makanan aku telah ada tapi seringkali habis sebelum bapakku pulang
kembali, demi sesuap nasi mungkin tak terbayangkan oleh teman temanku saat ini,
aku bekerja menjadi ambil
upahan bakar kemplang dengan upah yang sangat minim, tapi aku bersyukur
setidaknya hari ini aku bisa makan selagi menunggu bapakku yang pergi ke hutan,di
sekitar tempat tinggalku banyak keluarga bapakku tapi mereka tak peduli, semua
itu masih bisa ku maklumi merekapun hidup pas-pasan malah anak dari keluarga
bapakku banyak yang tak mengenyam bangku sekolah, sedikit memprihatinkan
memang, di jaman yang semakin maju tapi banyak orang yang masih tidak mempunyai
kesempatan untuk sekolah, ekonomi mereka memang tak mencukupi untuk
menyekolahkan anaknya tapi yang lebih parahnya dari diri mereka sendiripun
enggan, pikiran mereka masih terlalu kolot, mereka beranggapan sekolah itu
hanya menghamburkan uang, tapi itu tak berlaku untuk keluargaku, bapakku tak
peduli jika hanya makan hanya berlaukan garam yang penting aku mendapatkan
pendidikan,
aku tak pernah malu dengan keadaanku, temanku
tak satupun ada yang berani untuk menghinaku, apa aku yang terlalu pemarah
sehingga mereka takut atau mereka sangat membutuhkan aku karena rumahku sabagai sekolah kedua mereka, tentu setiap
kali ada PR , kerja kelompok atau belajar bersama mereka selalu datang ke
rumahku entah apa alasannya sehingga mereka sangat gigih jauh jauh datang ke
rumahku, padahal rumahku tak ubahnya seperti kandang kambing baju berserakan di
mana mana, lantai yang tak di sapu, baju baju kotor bergerantungan di dinding,
piring kotor menumpuk belum di cuci itu semua tak membuat mereka jijik untuk
kerumahku, mungkin mereka mengerti akan keadaanku yang jauh dari seorang ibu,
aku mencoba mengikhlaskan semua, meyakinkan
diri prestasiku akan selalu aku pertahankan dan akan selalu menjadi predikat
yang terbaik di sekolahku. Bapakku memang tak menyelesaikan sekolah dasar tapi
beliau tak henti-hentinya mengingatkanku tuk belajar, bapakku ingin melihat
kehidupanku kelak lebih baik daripada dirinya,aku sangat bersyukur mempunyai
bapak seperti dia, begitu sabar dan gigih dalam menjalani hidup ini walau
terasa sangat tak adil baginya, orang-orang terkadang memanfaatkan
kebutahurufannya, ya Allah, ku pastikan kelak aku akan bahagiakan dia, itu
janjiku dalam hatiku.
Alhasil aku lulus dari madrasah dengan predikat murid
terbaik dengan nilai yang belum di capai oleh lulusan sebelumnya, mungkin
kedengarannya sangat berlebihan karna jika di bandingkan dengan sekolah
dasar(SD) nilaiku itu biasa saja tidak terlalu tinggi tapi tidak juga rendah
namun bagi sekolah madrasah dengan nilai yg ku muliki itu sudah menjadikan
kebanggaan tersendiri, dengan nilaiku itu sebetulnya cukup untuk masuk ke
sekolah negeri tapi semua itu tak ku lakukan, aku ini dari keluarga yang tak
mampu bisa meneruskan sekolah saja sudah bersyukur, aku melanjutkan ke SLTP N
41 Terbuka, ada kata terbuka di belakangnya, itu yang membuat SLTP ini selalu
di hina oleh murid murid sekolah lain, secara terbuka itu di peruntukan untuk
orang orang miskin yang tak mampu membayar iuran sekolah, semua iuran, buku,
dan semua kebutuhan lainnya di tanggung pemerintah. Hinaan, cercaan atau apapun
itu tak membuat aku lemah semangat,( toh mereka tidak memukulku dan mengusik
privasiku) lain hal jika mereka sudah main kekerasan tentu aku tak segan segan
membuat mereka pulang dengan membawa air mata, perjuanganku untuk meraih prestasi kembali
dari awal, Pelajaran baru, guru baru, teman baru, sekolah baru, lingkungan baru
dan serba baru semua itu membuatku harus bersosialisasi lagi dari awal, persaingan
persaingan untuk mendapatkan prestasi semakin banyak, aku tak terkejut di
caturwulan pertama aku mendapatkan peringkat yang sangat jauh dari standar,
peringkat ke 38 dari 43 siswa, itu peringkat yang sangat memalukan dalam
sejarah hidupku, tapi itu menjadi motivasiku untuk belajar lebih tekun lagi,
dalam bergaul aku mencari teman yang malas untuk belajar sehingga itu membuat
aku termotivasi untuk menjadi yang di andalkan dan aku tak peduli mereka
mencotek hasil belajarku, dengan demikian aku jadi lebih baik dan aku merasa
ada tanggungan untul memperlihatkan hasil belajarku ke mereka, toh pada saat
ujian penjagaan sangat ketat sehingga tak memungkinkan buat mereka untuk
mencontek padaku, bagi aku yang sudah biasa mengerjakan tugas itu tak menjadi
masalah besar, caturwulan ke 2 prestasiku menaik tapi aku merasa belum puas
dengan peringkat ke 5, hingga saat kenaikan kelas (caturwulan ke 3 ) barulah
prestasiku ku perlihatkan pada bapakku, walaupun masih belum puas setidaknya
aku sudah peringkat ke 2, aku bisa membanggakan bapakku kembali. Bapakku
seringkali di cela oleh oleh tetangga dan keluarga dari bapakku, mereka
mengatakan buat apa sekolah tinggi tinggi toh pada akhirnya tak menjadi apa2
meraka bilang presiden sudah ada, menteri sudah ada, gubernur sudah ada,
pejabat pejabat lain sudah ada, kalau miskin tetep jadi miskin. Tapi dengan
tekadku aku ingin mengubah asomsi seperti itu, walaupun tidak menjadi yang
mereka katakan setidaknya kelak aku tak ingin menjadi wanita yang hanya bisa
berdiam diri di rumah ataupun berpanas panasan bekerja demi susuap nasi, aku
ingin lebih maju, aku ingin menjadi contoh bagi mereka jika kita mempunyai
tekad yang kuat kita pasti bisa merubah nasib. aku selalu meyakinkan diri bahwa
aku bisa menjalani ini semua. Tapi masalahnya, aku sulit mengendalikan emosiku
yah dalam arti aku ini cukup terbilang nakal, berkelahi itu biasanya di lakukan
oleh anak laki laki tapi itu tak berlaku padaku, jika terpancing sedikit
langsung emosiku keluar, tak jarang temanku meminta bantuanku jika ada teman
lain mengganggunya. Pernah sekali bapakku di panggil menghadap kepala sekolah
karena kelakuanku, nakal iya tapi bukan bearti prestasiku menurun, aku lulus dengan nilai tertinggi di kelasku walaupun kembali lagi aku hanya sekolah di SLTP Terbuka, setelah aku tamat
SLTP ibuku mengajak aku untuk ikut dengannya melanjutkan SMU di Palembang, aku
ikut dengannya ku pikir untuk
kebaikanku.akhirnya aku melanjutkan sekolah di Palembang di smu Quraniah aku
tinggal bersama ibuku dan nenekku. seminggu sekali aku menjenguk bapakku dan
aku di kasih uang walaupun keuanganku dicukupi olah ibuku. ibuku sibuk bekerja
yang ku dapat hanya kasih sayang dari seorang nenek, nenekku yang selalu
memperhatikanku walaupun dia kelihatan sangat judes dan cerewet. Walaupun ibuku
jarang memperhatikanku itu tak membuat aku patah semangat, karna aku sadari
bahwa untuk menggapai mimpi kita harus mengalahkan kenyataan yang menyakitkan..
tapi terlepas dari itu semua aku hanyalah gadis remaja biasa Aku pikir aku
bahagia dengan dicukupi keuangan walaupun tak sebesar yang di bayangkan semua
orang, tapi perlahan aku kesepian aku iri melihat temanku yang selalu tersenyum
dengan kedua orang tua mereka. sedangkan aku yag kudapat hanya kasih sayang
dari bapakku dan perhatian dari nenekku.terkadang aku merasa kecewa dengan
sikap ibuku tapi semua itu tak bisa aku ungkapkan. Tekadku sudah bulat “ Ya
Allah, Jika Orang tuaku masih berjodoh dengan tanganku kelak akan ku persatukan
lagi mereka, agar aku bisa melihat senyum mereka dengan keberhasilanku. di smu Quraniah aku menemukan
sahabat yang sayang padaku dan mengerti aku serta tahu perjalanan hidupku, aku
merasa bersyukur atas kehadirannya dalam hidupku. aku yang kurang perhatian
dari ibuku mencoba mencari perhatian ke sahabatku. aku tak peduli orang lain
menganggap aku manja, aku mencari sosok yang bisa menyayangiku layaknya ibu. sahabatku
lisna dia menjadi sahabatku yang sangat mengerti aku,dan di dirinya ada sosok
keibuan sehingga aku merasa nyaman dekat dengannya. Dan suryani dia juga jadi
seorang sahabat dan menganggapku sebagai
saudaranya. Aku mencari kesibukanku sendiri yang kuanggap bisa membahagiakanku
tapi walaupun begitu aku bisa membedakan yang salah dan yang benar serta apa
yang tidak boleh dan boleh kulakuakan . Setelah lulus smu aku bekerja di
fransis bakery, ini pengalaman pertamaku bekerja dan bersosialisasi dangan
masyarakat umum. Aku selalu menyibukkan diriku dengan membaca untuk menutupi
rasa kesepian dan kujenuhanku karena sahabat ku suryani telah menikah dan lisna
kerja di tempat yang berbeda denganku , kami jarang bertemu. Dan tak sering aku
pergi seorang diri ke sebuah daerah yang asing bagiku dengan begitu setidaknya
aku merasa terhibur. Cukup lama kerja di fransic bakery aku menemukan
sahabat Richa septiana mungkin lebih
tepatnya ku anggap saudara perempuan. Bagiku dia sungguh mengagumkan,
perawakannya tomboy tapi dia berhati baik, terkadang aku menginap di rumahnya,
orang tuanya sangat baik padaku dan sudah menganggapku seperti anaknya sendiri
sehingga aku kerasan di rumahnya, aku sangat senang menginap di rumahnya tapi nenekku
selalu melarang kalau aku tidur di rumah orang lain “ tak baik anak perempuan
tidur di rumah orang” begitu kata nenekku, aku pikir nenekku ada benarnya,
nenekku berkata begitu untuk kebaikanku. Hampir setahun 6 bulan aku bekerja di
fransis bakery, awal mula bekerja aku hanya pelayan biasa, setelah 2 bulan
bekerja aku diangkat benjadi pencatat stock, dan menghandle anggota shif ku, aku
di nobatkan sebagai karyawan terbaik beserta temanku rora kidung, rora kidung
sebagai kasir di situ, yang baiknya bekerja di sini adalah tidak memandang
kuantitas tetapi meraka lebih mengutamakan kualitas, itu sangat menguntungkan
bagiku, tentu jelas jika mereka mengutamakan kuantitas tentu aku tidak di
terima kerja di sini, secara fisikly tak ada yang bisa diambil dalam
penampilanku, aku hitam, peseng, tidak cantik, dan yang parahnya tinggiku hanya
152 cm. itu secara fisikly tapi kalau secara sifat, aku seorang yang sangat
enerjik, periang, dan kata temanku di sana aku sangat bertanggung jawap
terhadap pekerjaanku, satu lagi aku cepet mengusai bidang pekerjaan, ( dalam
arti tidak O’on ) :D. setelah kurang lebih 2 tahun aku berhenti dari
fransis bakery terlepas dari ukut ikutan teman yg banyak udah berhenti dari
situ,. Dari dalam diriku pun sudah tak nyaman bekerja di sana, satu lagi yang
menjadi alasan richa septiana pun berhenti dari sana. Aku berhenti dari fransis
bakeri pada tahun 2008 bulan maret, setelah berhenti dari sana aku melamar
pekerjaan,, berbagai tempat aku masuki itu kulakukan bersama sahabatku richa,
kesana kemari mencari kerja dari perhotelan ke resto,supermarket,, semua di
saling mencari yang terbaik.. alhasil dari 3 panggilan kerja, aku menerima
kerja di PD. Manis,, sebuah tempat pembelanjaan,, wiih.. capekk banget kerja di sini…
enggaaaakkk… betaaah… tapi chayoo…
semangat semangat.. setelah 4 bulan bekerja
di PD. Manis musibah datang menghampiriku,, Nenekku berpulang ke Rahmatullah,,
di panggil oleh Sang Kholik.. tepatnya
20 Juli 2008,, Sungguh Nenek sangat
cerewet tapi entah sungguh aku tak rela melepasnya,, dia cerewet tapi dialah yang selalu
memperhatikanku.. aku rindu dengan
ocehannya.. aku rindu dengan masakan masakannya,, bagiku masakannya terbaik dari semua masakan
yang telah ku cicipi..
dan satu
kesedihan lagi, sahabatku sekaligus orang yang sudah ku anggap saudara
perempuan pergi meninggalkan kota Palembang.. Richa Septiana, dia mencoba
keberuntungan di kota lain Yaitu Kota Banjarmasin… Pulau Kalimantan.. antah barapa jauh jika di hitung dari
palembang ke Banjarmasin.. aku tak habis
pikir dia begitu nekad atau terlalu berani..
dia yang selalu jadi tempat tumpuan di kala suka dan duka kini pergi
jauh. Bingung harus bersikap apa, harus sedih atau bahagia,, sedih sungguh sangat sedih tapi harus bahagia
bukankah dia merantau untuk kehidupan yang lebih baik..
Berulang kali kuyakinkan hatiku bahwa aku bisa menjali ini semua ,, semangat…!!!
Berulang kali kuyakinkan hatiku bahwa aku bisa menjali ini semua ,, semangat…!!!
Pada bulan
September yuk Santi (kakaknya lisna, teman baikku) menawariku pekerjaan yaitu
sebuah kerja di bidang Percetakan,, tanpa pikir panjang aku menerima kerja di
sana, aku di terima sebagai Desain Grafis. Desain Grafis ? baru pertama
mendengar,
Besoknya aku mulai bekerja, menggunakan program Photoshop…?? CorelDRAW…??? PageMaker..?? ini seperti baru bisa berjalan sudah di suruh berlari.
Besoknya aku mulai bekerja, menggunakan program Photoshop…?? CorelDRAW…??? PageMaker..?? ini seperti baru bisa berjalan sudah di suruh berlari.
Perasaan yang
aku pelajari selama ini hanya Waord dan Excel, berhubung aku belum bisa jadi
statusnya baru orang baru, maksudnya di pandu atau di ajari dulu oleh yang sudah
lama kerja di sini, Ita Rafela, senior di sini.. awalnya orangnya dingin, pendiam.. gak ramah,
tapi bukan sri kalo tidak bisa jadi berteman menyesuaikan diri, dengan tinggat
adaptasi yang tinggi pasti bisa jadi temannya, Akhirnya kami jadi sahabat…. Sahabat baik…!!
Menjadi Desain
Grafis itu bukan tak bisa tapi belum bisa.. dan pasti akan bisa…
Asal kita
berusaha keras pasti bisa melakukannya…
Dari sebulan,
setengah tahun terus di jalani bekerja sambil belajar.. pada akhirnya 1 tahun..
alhasil sudah cukup memahami bidang pekerjaanku.. bagi orang sebagian munguasi
coreldraw mungkin udah biasa.. tapi bagiku sangat membanggakan.. perusahaan
tempatku bekerja di pimpin oleh dua bersaudara(kakak & adik ).. Bosnya cukup baik, tidak cerewet,, satu sudah
bekeluarga(kakak) dan yang satu masih lajang (adik). Kembali lagi ke niat ku ingin mempersatukan
kedua orang tuaku.. aku merasa sekaranglah waktu yang tepat buat mereka
bersatu, aku ingin mempunyai satu keluarga yang utuh.. aku ingin mereka
berkumpul.. dengan tanganku dan atas seijin Allah, Alhamdulillah akhirnya
mereka bersatu kembali, setelah bekerja selama 1 setengah tahun tiba tiba bosku
ingin membuka usaha baru yaitu di bidang jasa telekomunikasi dengan kata lain
Warnet,, Siaalnya… aahhh… aku yang di tunjuk untuk mengurusnya…. Ya udahlah jalani aja dulu.. tapi di sisi lain bos yang satunya(adik) gak
setuju klo aku yang mengurus warnet katanya banyak kerja di atas (sebagai
desain grafis) setelah warnet berjalan
sekitar 5 bulan, musibah datang, kita tidak pernah tahu kapan kita akan di
panggil oleh Yang Maha Kuasa,, dia orang
yang sangat bijaksana, tapi begitu cepat meninggalkan kita semua,, yaa.. Bosku
Meninggal,, entahlah aku merasa belum yakin dengan meninggalnya.. banyak orang
bilang kalo orang baik cepet di panggil oleh Yang Maha Kuasa, mungkin itu
bener.
Semenjak Bosku
Meninggal semua berubah.. bekerja sudah tak seperti dulu lagi.. satu persatu karyawan mengundurkan diri..
entahlah oleh factor apa.. aku sendiripun sudah tak kerasan untuk bertahan,
bukan karna bos yang satunya(adik) tak baik, malah bagiku dia sangat
baik.. tapi ada satu factor yang tak
bisa di sebutkan, bagi semua orang dan semua orang yang mengenal pasti sudah
tau factor apa yang menyebabkan semua karyawan mengundurkan diri.. akhirnya awal bulan November aku mengundurkan
diri, bosku (adiknya )tidak menyetujui,, tetap mempertahankan aku bekerja tapi
aku sudah tak tahan. Akhirnya aku benar benar mengundurkan diri. Sebelum aku mengundurkan diri sebenarnya aku
sudah dapat tawaran bekerja di tempat lain, pada akhirnya aku menerima kerja di sana,
sebuah Distributor Alat tulis kantor(ATK), Bosnya sangat baik, mereka Orang
Chinese tapi sangat baik, aku di nilai
bekerja dengan baik di sini, tapi sanyangnya kinerja baikku di salah artikan
oleh karyawan lain, aku di anggap penjilat.. bermuka manis dengan bos.. sebagian dari mereka mencibir.. awalnya aku
biarkan tapi lama lama aku kesal dan
bertepatan dengan itu bos lamaku( kerja di percetakan itu) yang melarangku
untuk berhenti itu ternyata membuka percetakan baru dan dia menngajak aku untuk
bekerja bersama dia. tentu jelas aku langsung menerimanya. aku berpamitan
dengan bos yang baru (ATK) Mereka sangat menyayangkan mengapa aku berhenti,,
tapi keputusan aku telah bulat.
Akhirnya aku
kembali lagi bekerja di sebuah percetakan..Hemm… Desain Grasfis tak sulit sulit
amat kok…!!! akhirnya setelah 5 bulan tak menyentuh computer..
Bissmillahirrohmanirohim.. Smoga kali
ini berjalan lancar..
Bukankah Hidup
adalah perjuangan..!!! Semua pasti ada jalan.. tak selalu hitam dan tak selalu
putih. Takdir manusia memang tak bisa di rubah tapi nasib manusia bisa di
perbaiki asal ada niat dan berusaha..
Kemarin tak
mengerti apa apa..
Hari ini
berusaha..
Besok pasti
bisa..
Lusa Semoga
lebih baik.
6 Tahun berlalu,
aku masih bekerja di sini, meskipun tak banyak yang aku dapatkan tapi aku menikmatinya, aku
mensyukurinya, aku tidak menjadi presiden, menteri atau pengusaha sukses
bergelimang harga, aku hanyalah karyawan
biasa yang hanya memiliki kendaraan bermotor butut dan sedikit investasi namun
setidaknya aku sudah mewujudkan janjiku pada orang tuaku memberikan hunian yang
layak dan janji pada diri sendiri dan aku juga ingin menunjukan bahwa sekolah
itu tidak hanya untuk menjadi presiden atau pejabat lainnya. Tapi sekolah untuk
kecerdasan bangsa dan kehidupan yang lebih baik. Sukses itu tergantung
bagaimana kita mensyukurinya. Sukses bukan bearti harus memiliki mobil bagus,
rumah bagus, atau harta yang berlimpah. Sukses bagiku ialah hidup lebih baik
dari sebelumnya.
Kamis, 19 November 2015
puisi yang tak kuketahui judul
ini puisi bukan karya aku judulnya pun tak tau, tapi cobalah baca bagus banget.
Jika rindu bertatah lagi, aku harap biarlah untuk Al-Qayyum
Andai rindu ini menarik resah, kepadaMu aku pasrah
Andai pencarian ini masih belum kutemui, Ya Allah damaikanlah hati
Kembara cinta ini tidak kuharap bersemi dengan serakah
Cinta kepadaMu ya Rahman destinasi kasih terlaksana
Kasih diberi, cinta dicari tak sama dengan gerak geri
Hasil diperoleh, kesan melekar diri, rupanya bayangan duniawi
Kuntuman bunga pada kata-kata yang bukan hakikat
Sari kelopak mawar pada bibir yang tak bertongkah sifat
Kening dikerut, minta bertaut bertanyakan dia
Biarlah resah menarik sepi
Biarlah kecewa meratap pergi
Biarlah kasih mengikat diri
Ya Muhaimin kepadamu aku mengadu
Serikanlah taman hati, bukan pada fikirku tapi pada redhaMu
~~~Kafe Sufi~~~
Jika rindu bertatah lagi, aku harap biarlah untuk Al-Qayyum
Andai rindu ini menarik resah, kepadaMu aku pasrah
Andai pencarian ini masih belum kutemui, Ya Allah damaikanlah hati
Kembara cinta ini tidak kuharap bersemi dengan serakah
Cinta kepadaMu ya Rahman destinasi kasih terlaksana
Kasih diberi, cinta dicari tak sama dengan gerak geri
Hasil diperoleh, kesan melekar diri, rupanya bayangan duniawi
Kuntuman bunga pada kata-kata yang bukan hakikat
Sari kelopak mawar pada bibir yang tak bertongkah sifat
Kening dikerut, minta bertaut bertanyakan dia
Biarlah resah menarik sepi
Biarlah kecewa meratap pergi
Biarlah kasih mengikat diri
Ya Muhaimin kepadamu aku mengadu
Serikanlah taman hati, bukan pada fikirku tapi pada redhaMu
~~~Kafe Sufi~~~
Jumat, 06 November 2015
cinta pertama
Cinta Pertama
“Tin – tin” suara klakson mobil dan motor bersaut sautan merayap iring mengiringi sepanjang jalan . Matahari semakin terbenam di upuk barat, lampu lampu di jalan kota serentak menerangi kota dengan sebutan kota empek empek. Langit mulai gelap dan bintang mulai berdatangan menambah gemerlapnya kota. Inilah kota Palembang sebuah kota yang di belah oleh sungai musi, sungai yang menjadi sungai terbesar di provinsi itu sendiri. Sungai yang juga menjadi salah satu objek wisata yang cukup di minati oleh pemuda pemudi baik dari dalam maupun luar kota. Di pinggir sungai terdapat Benteng Kuto Besak (BKB). Panorama yang di lihat cukup banyak diantaranya sebuah jembatan yang masih berdiri dengan kokohnya dan arus air yang mengalir sepanjang sungai, jembatan yang di bangun oleh penjajah jepang atas hadiah kemerdekaan Indonesia pada jaman Bung Karno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Jembatan yang juga menjadi lambang kebesaran dari kota itu sendiri, AMPERA nama yang selalu di sebut sebut bila mana orang datang ke palembang, dan merupakan sebuah kebanggaan tersendiri menjadi salah satu bagian dari masyarakat palembang. Semua orang hilir mudik dengan kesibukan masing – masing, banyak pedagang asongan meraup rejeki di sini mereka rela mondar mandir menawarkan makanan atau minuman yang ia jual, meskipun jauh dari harga sebenarnya penjualannya cukup di minati.
Riani berdiri dari tempat duduknya sambil merapikan jeans biru maron , secarik kertas dan pulpen ia masukan ke dalam tas yang menyelempang di pundaknya . Dengan lusuh ia meninggalkan tempat yang menjadi tempat favoritnya untuk pelarian sekaligus tempat penenangan diri, matanya moncoba mencari sesuatu, dan kelihatannya ia telah menemukan apa yang ia cari, musholah, inilah wujud akhir dari penenangan diri, ia kembali berjalan seraya menghela napas dalam dalam, Patah hati membuat tak berdaya,, membuatnya menghabiskan waktu seharian hanya untuk menenangkan diri dan mengutuk apa yang telah terjadi, tapi sekarang perasaannya sudah lega, setidaknya mengurangi, dan ia tahu mengenai satu hal bahwa laki – laki itu memang brengsek.
Sebuah angkot menepi menghampiri,,,”mau kemana neng” sapa sopir angkot itu,,,. Riany hanya tersenyum tipis dan menaiki angkot tersebut tanpa perlu bertanya jurusan apa angkot itu karena terpampang jelas di depan kaca angkot tersebut tulisan Sekip – ampera , Perlahan ia buka kaca jendela mobil,, inikah udara malam,,, anginnya membelai hingga melayangkan pikiran, Tanpa sadar air mata membasahi pipi dan sembabkan pelopak mata,,,
“ pak, stop di tikungan depan ya pak,,” ketika ia sadari telah sampai ke tempat yang sangat ingin dikunjunginya, tepatnya di daerah angkatan 66 sekip . langsung ia turuni mobil angkot tersebut, dan ada beberapa penumpang lain yang juga ikut turun, sebuah sambutan hangat yang riuh menyambut keturunan penumpang,,, “ojek, ojek, ojek nak? Mau kemana,,?? “ teriak salah satu tukang ojek..
“ pak, mau ke perumahan pelita abadi, biasa 3 rb kan??”
. “ ya langsung saja nak “
Hembusan angin kembali menghampiri dan kali ini sunyi tanpa gemuh riuh suara kendaraan,, motor melaju dengan kencang kemudian pelan, lalu berhenti,,, “ sudah sampai nak!!!,” suara yang menyentakan lamunan singkat,, riany tersadar telah berdiri tepat di sebuah gang dan terpampang jelas tulisan Perumahan Pelita Abadi.
Suara jangkrik berdendang dengan seasana nyaman,, riany mulai masuki sebuah gang yang di dalamnya terdapat perumahan yang hendak ia tujuh.
“Tuk, tuk “bunyi sebuah ketukan,“Assalammualaikum “ wanita itu telah berdiri tepat di depan sebuah pintu yang di dalamnya terdengar suara cengkrama sebuah keluarga,
“Tuk, tuk tuk “ia ketuk kembali pintu itu,,
Terdengar suara derap langkah kaki menuju pintu yang berada tepat di depan
Kreeet,,, suara gesekan perpaduan antara pintu dan lantai,
“ wa'alaikum salam” wanita paruh bayah berkacamata dan berfostur tubuh tingi ramping itu keluar dari ruang keluarga.
“ma” rainy mencium tangan wanita itu sepeti biasa setiap kali ia bertemu.
“ri, dari mana? Masuk..! “
“ dari jalan- jalan ja ma. Mama sehat?”
“Alhamdullillah sehat ri, ricka ada di kamar langsung saja ke kamarnya “ ucap wanita itu tersenyum sembari berlalu menuju dapur. Sungguh orang tua yang ramah.
Krettt, suara gesekan pintu. “ yuk” sebuah kasur empuk menyambut riany dan langsung menghempaskan tubuhnya..
“ hai.. sama siapa ke sini “ wanita itu mengamati riany sacara teliti kemudian ia tersenyum, seolah tau apa yang telah terjadi.
“ sendiri lah yuk, emang mau sama sapa lagi..!!! “ riany mengalihkan perhatian sambil mangamati bad cover mermotif bunga lili.
“ nah. Ayo cerita ada apa.. ?? “
“ hah…!!! Kok ayo cerita?? Enggak lah yuk aq Cuma mau main aja, kesini abis udah lama gak ke sini.”
“ hahahaa… udahlah gak usah bohong, muka rian tu mudah di baca. Sekarang cerita..!! “
“ yuk, bad covernya bagus juga yuk, gimana klo pas pernikahan temen aku, aku kasih bad cover aja yuk.” Mencoba mengalihkan pembicaraan lagi.
“Riani seftia agusti” bentak rika sambil melotot. .” Gak usah alihin pembicaraan..” tambahnya.
Huuuuhh,, riani mencoba menghela napas dalam dalam..sembari menikmati alunan music dari radio sebuah lagu sahabat jadi cinta.dari zigaz band. Kali ini ia mencoba lagi menghela napas dalam- dalam sambil tesenyum. “sebenarnya ini gak pantes aku omongin sama ayuk, ini masalahku sendiri. Harusnya aku bisa atasin sendiri, dan bisa mengontrol diri sendiri.”
“Sekarang cobalah cerita, bukankah kita selalu berbagi apapun itu” timbal rika.
“ haaaahh… “ sebuah helaan nafas keluar lagi. “ aku telah mencintai orang yang salah yuk, setelah apa yang terjadi ku kira cintaku akan terbalas, ternyata aku hanya menipu diri sendiri, ia tak lebih hanya memanfaatkan kebaikan ku.”
“Ayuk tau gak???”
“ haaa??” rika tersentak sambil bingung dengan perrtanyaan riani.
“ ayuk tau buat siapa waktu itu aku buat coklat valentine ??”
“ ya, yang aku tau itu buat sairi dan teman dekat termasuk aku kan..?? aku sampai mual menghabiskan coklat pemberianmu” simbat rika sambil tersenyum Menahan tertawa karna teringat ada seorang cewek yang sangat girangnya membuat coklat hingga butuh waktu 3 hari untuk menghabiskan coklat tersebut.
“ udahlah soal itu yuk gak usah dibahas, kemarin aku ketemu adik kelas aku dan dia cerita klo temannya dapet coklat dari cowoknya cowoknya itu ya sairi, coklatnya itu cantik banget, sebuah coklat besar berbentuk love kemudian di bingkai oleh coklat kecil-kecil berbentuk love juga” ayuk masih inget kan coklat yang aku buat, itu sama persis dengan coklat yg di kasih sairi buat cewek itu yuk."
" ayuk gak bisa banyangin kan reaksi aku begitu dengar itu, sumpah aku sakit ati banget.. tapi udahlah yuk tadi aku udah ngerenung, aku memang manusia bodoh " riani mencoba mengikhlaskan apa yang telah terjadi.
"harapanku kelak mendapatkan cinta kedua, dan semoga cinta keduaku lebih baik"
"amiin" timbal rika sambil tersenyum, "oce, sekarang perasaanmu sudah lega dan malam ini tidur di sini ya."
"yaa.. yaa... bolehlah jika kau memaksa,," mereka tersenyum kemudian tertawa,, menertawakan sebuah perjalanan hidup. malam semakin larut melelapkan setiap insan,, di suatu kamar ada seorang gadis remaja yang sedang berdo'a dengan sebuah pengharapan" semoga ketika pagi menjelang ia bisa menjalani hidup dengan senyum, menemukan cinta keduanya, berharap kehidupannya akan lebih baik-baik.
sampai di sini kisah kali ini.. tapi ini belum berakhir klo ada waktu mo nulis lg kelanjutannya..silakan coment / kritik n saran
“Tin – tin” suara klakson mobil dan motor bersaut sautan merayap iring mengiringi sepanjang jalan . Matahari semakin terbenam di upuk barat, lampu lampu di jalan kota serentak menerangi kota dengan sebutan kota empek empek. Langit mulai gelap dan bintang mulai berdatangan menambah gemerlapnya kota. Inilah kota Palembang sebuah kota yang di belah oleh sungai musi, sungai yang menjadi sungai terbesar di provinsi itu sendiri. Sungai yang juga menjadi salah satu objek wisata yang cukup di minati oleh pemuda pemudi baik dari dalam maupun luar kota. Di pinggir sungai terdapat Benteng Kuto Besak (BKB). Panorama yang di lihat cukup banyak diantaranya sebuah jembatan yang masih berdiri dengan kokohnya dan arus air yang mengalir sepanjang sungai, jembatan yang di bangun oleh penjajah jepang atas hadiah kemerdekaan Indonesia pada jaman Bung Karno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Jembatan yang juga menjadi lambang kebesaran dari kota itu sendiri, AMPERA nama yang selalu di sebut sebut bila mana orang datang ke palembang, dan merupakan sebuah kebanggaan tersendiri menjadi salah satu bagian dari masyarakat palembang. Semua orang hilir mudik dengan kesibukan masing – masing, banyak pedagang asongan meraup rejeki di sini mereka rela mondar mandir menawarkan makanan atau minuman yang ia jual, meskipun jauh dari harga sebenarnya penjualannya cukup di minati.
Riani berdiri dari tempat duduknya sambil merapikan jeans biru maron , secarik kertas dan pulpen ia masukan ke dalam tas yang menyelempang di pundaknya . Dengan lusuh ia meninggalkan tempat yang menjadi tempat favoritnya untuk pelarian sekaligus tempat penenangan diri, matanya moncoba mencari sesuatu, dan kelihatannya ia telah menemukan apa yang ia cari, musholah, inilah wujud akhir dari penenangan diri, ia kembali berjalan seraya menghela napas dalam dalam, Patah hati membuat tak berdaya,, membuatnya menghabiskan waktu seharian hanya untuk menenangkan diri dan mengutuk apa yang telah terjadi, tapi sekarang perasaannya sudah lega, setidaknya mengurangi, dan ia tahu mengenai satu hal bahwa laki – laki itu memang brengsek.
Sebuah angkot menepi menghampiri,,,”mau kemana neng” sapa sopir angkot itu,,,. Riany hanya tersenyum tipis dan menaiki angkot tersebut tanpa perlu bertanya jurusan apa angkot itu karena terpampang jelas di depan kaca angkot tersebut tulisan Sekip – ampera , Perlahan ia buka kaca jendela mobil,, inikah udara malam,,, anginnya membelai hingga melayangkan pikiran, Tanpa sadar air mata membasahi pipi dan sembabkan pelopak mata,,,
“ pak, stop di tikungan depan ya pak,,” ketika ia sadari telah sampai ke tempat yang sangat ingin dikunjunginya, tepatnya di daerah angkatan 66 sekip . langsung ia turuni mobil angkot tersebut, dan ada beberapa penumpang lain yang juga ikut turun, sebuah sambutan hangat yang riuh menyambut keturunan penumpang,,, “ojek, ojek, ojek nak? Mau kemana,,?? “ teriak salah satu tukang ojek..
“ pak, mau ke perumahan pelita abadi, biasa 3 rb kan??”
. “ ya langsung saja nak “
Hembusan angin kembali menghampiri dan kali ini sunyi tanpa gemuh riuh suara kendaraan,, motor melaju dengan kencang kemudian pelan, lalu berhenti,,, “ sudah sampai nak!!!,” suara yang menyentakan lamunan singkat,, riany tersadar telah berdiri tepat di sebuah gang dan terpampang jelas tulisan Perumahan Pelita Abadi.
Suara jangkrik berdendang dengan seasana nyaman,, riany mulai masuki sebuah gang yang di dalamnya terdapat perumahan yang hendak ia tujuh.
“Tuk, tuk “bunyi sebuah ketukan,“Assalammualaikum “ wanita itu telah berdiri tepat di depan sebuah pintu yang di dalamnya terdengar suara cengkrama sebuah keluarga,
“Tuk, tuk tuk “ia ketuk kembali pintu itu,,
Terdengar suara derap langkah kaki menuju pintu yang berada tepat di depan
Kreeet,,, suara gesekan perpaduan antara pintu dan lantai,
“ wa'alaikum salam” wanita paruh bayah berkacamata dan berfostur tubuh tingi ramping itu keluar dari ruang keluarga.
“ma” rainy mencium tangan wanita itu sepeti biasa setiap kali ia bertemu.
“ri, dari mana? Masuk..! “
“ dari jalan- jalan ja ma. Mama sehat?”
“Alhamdullillah sehat ri, ricka ada di kamar langsung saja ke kamarnya “ ucap wanita itu tersenyum sembari berlalu menuju dapur. Sungguh orang tua yang ramah.
Krettt, suara gesekan pintu. “ yuk” sebuah kasur empuk menyambut riany dan langsung menghempaskan tubuhnya..
“ hai.. sama siapa ke sini “ wanita itu mengamati riany sacara teliti kemudian ia tersenyum, seolah tau apa yang telah terjadi.
“ sendiri lah yuk, emang mau sama sapa lagi..!!! “ riany mengalihkan perhatian sambil mangamati bad cover mermotif bunga lili.
“ nah. Ayo cerita ada apa.. ?? “
“ hah…!!! Kok ayo cerita?? Enggak lah yuk aq Cuma mau main aja, kesini abis udah lama gak ke sini.”
“ hahahaa… udahlah gak usah bohong, muka rian tu mudah di baca. Sekarang cerita..!! “
“ yuk, bad covernya bagus juga yuk, gimana klo pas pernikahan temen aku, aku kasih bad cover aja yuk.” Mencoba mengalihkan pembicaraan lagi.
“Riani seftia agusti” bentak rika sambil melotot. .” Gak usah alihin pembicaraan..” tambahnya.
Huuuuhh,, riani mencoba menghela napas dalam dalam..sembari menikmati alunan music dari radio sebuah lagu sahabat jadi cinta.dari zigaz band. Kali ini ia mencoba lagi menghela napas dalam- dalam sambil tesenyum. “sebenarnya ini gak pantes aku omongin sama ayuk, ini masalahku sendiri. Harusnya aku bisa atasin sendiri, dan bisa mengontrol diri sendiri.”
“Sekarang cobalah cerita, bukankah kita selalu berbagi apapun itu” timbal rika.
“ haaaahh… “ sebuah helaan nafas keluar lagi. “ aku telah mencintai orang yang salah yuk, setelah apa yang terjadi ku kira cintaku akan terbalas, ternyata aku hanya menipu diri sendiri, ia tak lebih hanya memanfaatkan kebaikan ku.”
“Ayuk tau gak???”
“ haaa??” rika tersentak sambil bingung dengan perrtanyaan riani.
“ ayuk tau buat siapa waktu itu aku buat coklat valentine ??”
“ ya, yang aku tau itu buat sairi dan teman dekat termasuk aku kan..?? aku sampai mual menghabiskan coklat pemberianmu” simbat rika sambil tersenyum Menahan tertawa karna teringat ada seorang cewek yang sangat girangnya membuat coklat hingga butuh waktu 3 hari untuk menghabiskan coklat tersebut.
“ udahlah soal itu yuk gak usah dibahas, kemarin aku ketemu adik kelas aku dan dia cerita klo temannya dapet coklat dari cowoknya cowoknya itu ya sairi, coklatnya itu cantik banget, sebuah coklat besar berbentuk love kemudian di bingkai oleh coklat kecil-kecil berbentuk love juga” ayuk masih inget kan coklat yang aku buat, itu sama persis dengan coklat yg di kasih sairi buat cewek itu yuk."
" ayuk gak bisa banyangin kan reaksi aku begitu dengar itu, sumpah aku sakit ati banget.. tapi udahlah yuk tadi aku udah ngerenung, aku memang manusia bodoh " riani mencoba mengikhlaskan apa yang telah terjadi.
"harapanku kelak mendapatkan cinta kedua, dan semoga cinta keduaku lebih baik"
"amiin" timbal rika sambil tersenyum, "oce, sekarang perasaanmu sudah lega dan malam ini tidur di sini ya."
"yaa.. yaa... bolehlah jika kau memaksa,," mereka tersenyum kemudian tertawa,, menertawakan sebuah perjalanan hidup. malam semakin larut melelapkan setiap insan,, di suatu kamar ada seorang gadis remaja yang sedang berdo'a dengan sebuah pengharapan" semoga ketika pagi menjelang ia bisa menjalani hidup dengan senyum, menemukan cinta keduanya, berharap kehidupannya akan lebih baik-baik.
sampai di sini kisah kali ini.. tapi ini belum berakhir klo ada waktu mo nulis lg kelanjutannya..silakan coment / kritik n saran
Palembang..
Palembang...
Bagi saya Palembang itu bukan sekedar nama kota, Lahir di Palembang itu sebuah kebanggaan tersendiri, saya tidak peduli tentang tanggapan miring tentang orang Palembang, yang saya tau Palembang itu mengagumkan, apa yang membuat saya kagum ? Semuanya.
Palembang itu kota saya, ibukota dari Provinsi Sumatera Selatan, kota di mana saya di lahirkan dan di besarkan. selama 27 tahun sepanjang usia saya, saya hidup di palembang, baik itu suka atau duka saya lalui di sini, pernah sekali saya pergi ke pulau jawa berlibur 1 minggu di sana, setibanya di sana saya sakit, alhasil liburannya kurang memuaskan. sehari tidak makan pempek itu rasanya belum berasa hidup. entahlah mungkin karna kebiasan.
Palembang itu udaranya cukup panas, orangnya pun kebanyakan berdarah panas, tapi hatinya teduh, ia akan menginjak bila di injak, tapi ia akan lebih baik jika diperlakukan baik. Kebanyakan Orang Palembang itu kasar, pemarah, tapi ia peduli dan tegas. tapi kembali lagi di manapun kita berpijak ada yang baik dan tidak baik, saya tidak katakan semua orang Palembang itu baik, tapi jangan katakan pula orang Palembang itu semua jahat.
Bagi saya Palembang itu bukan sekedar nama kota, Lahir di Palembang itu sebuah kebanggaan tersendiri, saya tidak peduli tentang tanggapan miring tentang orang Palembang, yang saya tau Palembang itu mengagumkan, apa yang membuat saya kagum ? Semuanya.
Selasa, 03 November 2015
Ayahku, Hidupku
ia selalu kasih tanpa ada pamrih
ia letih namun tak pernah keluh.
ia punya hati, ia juga sedih, namun tanpa daya.
ia ayahku...
ia ayahku yang selalu ada walau yang lain tak ada...
ia ayahku yang tau seberapa penat dan lelahnya hariku..
ia ayahku...
tanpa dia dalam hidupku..
jangan coba hayal indah, bermimpipun bahkan tak mampu.
kuhancurkan semeru jika ia tak bersamaku.
ia letih namun tak pernah keluh.
ia punya hati, ia juga sedih, namun tanpa daya.
ia ayahku...
ia ayahku yang selalu ada walau yang lain tak ada...
ia ayahku yang tau seberapa penat dan lelahnya hariku..
ia ayahku...
tanpa dia dalam hidupku..
jangan coba hayal indah, bermimpipun bahkan tak mampu.
kuhancurkan semeru jika ia tak bersamaku.
Selasa, 28 April 2015
dengan segala kekuranganku..
aku berani beraninya menyukai seseorang, aku menyukai temanku.
namun jika hanya karena rasa itu menghapuskan persahabatan kami, aku lebih memilih persahabatan itu.
bagiku rasaku tidak lebih penting ketimbang kebersamaan kami. tak peduli rasaku, kuharap sikapnya tak berubah.
Senin, 06 April 2015
Pulau Kemaro
tanggal 21 maret 2015.
long weekend yayyy... but baru posting journey dini hari.. haa haa..
maklum beberapa pekerjaan akhir bulan membuat saya rempong.
long weekend yayyy... but baru posting journey dini hari.. haa haa..
maklum beberapa pekerjaan akhir bulan membuat saya rempong.
Tanggal 20 Maret di telpon teman, mau ikut gak ke pulau kemaro katanya, udah jangan di tanya saya mah pasti ngikut aja.. apa sih yang nggak gw ikutin, kecuali ke toilet kali ya.. haa haa..
kemudian ke esokannya jadilah kita ke pulau kemaro setelah melalui beberapa halangan dan rintangan (alah bahasa gw) dan sempet ke sasar pula, (bukan kesasar kali ya lebih tepatnya salah jalan ) sama dong..!!! :D
setelah melalui beberapa rintangan tadi kita sudah berada di tepian sungai musi yang tak jauh dari pulau tersebut dan hanya membutuhkan waktu 2 menit untuk sampai ke pulau tersebut, sebenernya ada cara yang lebih mudah dan asik, kita cukup naik perahu motor (kalo orang sini bilangnya ketek kali ya) dari Ampera atau BKB benteng kuto besak menuju ke pulau tersebut dan dari perjalan naik perahu motor ini kita bisa menikmati suasana sungai musi yang keruh keruh namun mengesankan dan punya daya tarik sendiri.. yayy muji sungai sendiri, nah kalo kita dari BKB tentu akan lewat di bawah jembatan Ampera, dan inilah daya tariknya tapi saya and friends memilih untuk rute yang lebih dekat.. he hee ( biar irit )
daannn..... welcome to kemaro island.. traaa...
ini di pintu masuk pulau kemaro, sebenernya saya udah tau pulau ini dari jaman megalitikum (yaayy berapa umur gw) enggak pokoknya udah tau lama tapi ini kali pertama saya menyempatkan berkunjung ke pulau kemaro yaahh patutlah di katawain udah segede ini tinggal di Palembang kok baru pertama kali ke sini.
Sepintas ini pulau biasa biasa saja buat orang awam, tapi konon katanya ada sejarah abad kerajaan Sriwijaya lho, saya sih kurang tau, maklum sejarah nya bobrok, tapi kalo mau tau, berkunjunglah ke sini.
dan inilah yang terdapat di pulau ini..
nah itu tu pagoda...
entahlah pagoda itu sebenernya untuk apa, kalo saya sih cuma mengagumi keindahan dan nilai sejarahnya aja, kalo unsur agamanya, gak tau sama sekali. :D cuma katanya kalo setelah hari perayaan imlek hari besar agama budha atau cap gome apalah itu namanya pulau kemaro ini banyak banget pengunjungnya, berhubung saya ke sini udah lewat banget ya perayaan imlek nya jadi lumayan sepi, tapi bagi saya lebih suka sepi yang enggak terlalu rame, biar gak jejubel, nah kalo terlalu rame ntar pulaunya tenggelam gimana dong.. haa haa.. enggak kali ya.
ngomong ngomong tentang tenggelam niih, meskipun pulau ini berada di tengah tengah sungai musi, pulau ini konon katanya walaupun sungai musi dalam keadaan air pasang penuh, pulau ini tidak pernah kebanjiran atan tenggelam oleh air sungai musi. nah hebatkan.. :D jadi kalo ke palembang tak ada salahnya mampir ke pulau kemarau ini.
Rabu, 18 Februari 2015
Perjalanan Pangandaran.
Dipenghujung tahun 2014, entah ini anugrah atau musibah, yang jelas dari perusahaan di kasih anggaran untuk liburan 20 JT dan masing2 orang di kasih lagi 1 jt untuk beli oleh oleh, dan setelah di musyawarah bersama akhirnya memutuskan untuk ke pangandaran,, pangandaran ciintthh.. itu lho yang katanya pelabuhan nyi roro kidul, dari rumah nyokap udah wanti wanti, jangan ngomong sembarangan, jangan ke main terlalu berlebihan dan bla bla bla pokoknya udah di kasih wejangan.. haa haa..
dan inilah yang di dapat.. antara bahagia dan duka.. banyak hal yang tak dapat di ungkapkan, berbagai rasa yang tak bisa tertuang.. yang pasti ini takan terulang..
dan inilah yang di dapat.. antara bahagia dan duka.. banyak hal yang tak dapat di ungkapkan, berbagai rasa yang tak bisa tertuang.. yang pasti ini takan terulang..
Langganan:
Postingan (Atom)